Judul: Orang-Orang Proyek
Di sebuah warung reyot di tepi Sungai Cibawor, tiga orang terus berbicara tentang jembatan yang katanya hampir selesai, tetapi juga hampir roboh. Mereka menunggu upah, menunggu laporan, menunggu peresmian, menunggu sesuatu yang tak pernah datang.
Insinyur muda menghitung tiang yang sama berkali-kali, hasilnya selalu berubah, lalu kembali ke nol. Atasannya menulis laporan dengan angka-angka yang melompat seperti permainan kartu, dan selalu berkata: “Yang penting selesai. Yang penting selesai.” Lelaki tua desa, dengan suara lirih, mengingatkan: “Rapuh tiangnya, rapuh nuraninya.” Kalimat itu diulang sampai terdengar seperti doa, lalu seperti kutukan.
Di panggung, jam berhenti berdetak. Kopi tak pernah habis, rokok terus menyala tanpa menyusut. Sesekali terdengar bunyi air deras, tetapi jembatan yang dibicarakan tak pernah tampak. Hanya bayangannya yang memanjang di dinding.
Perdebatan naik, tapi tak pernah selesai. Pertengkaran pecah, lalu diam mendominasi. Setelah itu mereka kembali duduk, menunggu lagi, seperti semula.
Jembatan tidak roboh, tidak pula berdiri. Yang runtuh hanya kata-kata mereka sendiri.
.
TEATER KURUSETRA
2 Desember 2025
16:00 WIB
Auditorium RRI Medan
Disponsori Oleh:
